1.
Perencanaan Produk
Sebelum memproduksi suatu produk, sebuah perusahaan
harus menentukan apa yang diinginkan konsumen dan kemudian membuat disain
produk sesuai dengan yang diinginkan tersebut. Banyak perusahaan menggunakan
penelitian pemasaran dalam menentukan jenis barang dan jasa yang akan
disediakan dan bentuk apa yang harus mereka tawarkan. Penelitian ini juga
membantu perusahaan mengukur permintaan konsumen akan suatu produk dan seberapa
besar konsumen berkeinginan membayarnya. Namun, ketika pasar berubah,
perusahaan harus bersifat fleksibel.
Mengembangkan produk dapat memakan
waktu lama dan mahal dalam prosesnya. Meskipun demikian, banyak perusahaan
berupaya mengurangi waktu dan biaya tersebut dengan menjalankan ide produk ke
dalam disain yang tepat guna. Ketika manajemen mengembangkan ide untuk produk
yang diinginkan konsumen, harus direncanakan pula bagaimana memproduksi produk
tersebut. Para peneliti dan departemen
pengembangan diberi wewenang untuk menjalankan ide produk ke dalam disain yang
tepat guna yang dapat diproduksi secara ekonomis. Dalam perusahaan kecil,
termasuk perseorangan maka pemiliklah yang bertanggung jawab pada aktivitas
penting ini. Terkait dengan itu, harus pula menciptakan produksi produk yang
efisien dan meyakinkan bahwa suatu produk akan menemui permintaan dan kepuasan
konsumen. Oleh karena itu, tugas manajer operasi merencanakan tipe dan jumlah
material yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk, kemampuan dan jumlah
orang yang diperlukan untuk membuat produk, serta proses input dalam
bertransformasi menjadi output.
2.
Perencanaan Proses
Operasi
Suatu produk didisain berdasar pada
salah satu diantara tiga bagian proses di bawah ini, yaitu:
a.
Standarisasi
Kebanyakan perusahaan yang memproduksi produk dalam
jumlah besar untuk banyak orang (konsumen) menstandarisasikan disainnya agar produksinya berbiaya rendah dan cepat.
Standarisasi merupakan proses membuat komponen atau produk yang identik dan
dapat dipertukarkan. Dengan standarisasi, produksi dan quality control dapat berjalan
cepat serta mengurangi biaya produksi. Disamping itu, standarisasi menawarkan
konsistensi sehingga konsumen yang butuh produk tertentu sepanjang waktu
akan memperoleh produk tersebut.
b.
Disain Modular
Disain
modular yaitu proses menciptakan barang dalam unit-unit atau modul yang dapat
dikombinasikan atau dipertukarkan untuk menciptakan produk yang berbeda. Disain
modular memungkinkan produk untuk direparasi dengan cepat dan juga mengurangi
biaya tenaga kerja. Akan tetapi, komponen-komponen disain modular itu mahal
sehingga meningkatkan biaya komponen perbaikan.
c.
Customization
Customization
adalah kemampuan membuat produk yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Produk yang dihasilkan pun biasanya unik. Mass customization terkait dengan kemampuan membuat produk dalam
jumlah besar yang disesuaikan dengan
keinginan dan kebutuhan dari pelanggan secara individual. Pelanggan dapat memilih model, ukuran, warna,
bentuk, dan disain dari suatu produk. Dengan ini, pelanggan memiliki opsi dan
pilihan dalam menentukan suatu produk.
3.
Perencanaan
Kapasitas
Kapasitas adalah
batasan maksimum suatu unit organisasi dapat beroperasi atau jumlah output
maksimum yang diproduksi dalam suatu waktu tertentu. Kapasitas ini ditentukan
oleh kapasitas sumberdaya yang dimiliki, antara lain tenaga kerja, mesin,
cabang perusahaan, dan juga bahan baku. Kapasitas menentukan apakah permintaan
dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika tingkat
kapasitas terlalu kecil, permintaan tidak akan terpenuhi sehingga pelanggan dan
bahkan pasar akan hilang. Sedangkan, jika kapasitas yang tersedia lebih dari
yang diperlukan maka sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat
biaya-biaya yang dibebankan pada sumber daya-sumber daya yang ada. Oleh karena
itu, suatu organisasi perlu meramalkan permintaan secara akurat dan kemudian
merencanakan kapasitas berdasar pada ramalan itu sehingga tercipta perencanaan
kapasitas yang efisien.
4.
Perencanaan
Fasilitas
Aktivitas perencanaan
fasilitas dapat dibagi dalam tiga hal, yaitu perencanaan lokasi, perencanaan
tata letak, dan perencanaan teknologi.
·
Perencanaan
lokasi
Lokasi
merupakan salah satu faktor penting bagi
perusahaan karena mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan
tersebut. Ketika perusahaan memutuskan membuka lokasi yang baru atau melakukan
relokasi, dalam mendapatkan lokasi yang tepat, perlu memperhatikan
faktor-faktor yang terkait dengan kegiatan usaha perusahaan, antara lain letak
pasar, letak dan ketersediaan bahan baku, ketersediaan transportasi,
ketersediaan listrik, ketersediaan tenaga kerja, karakteristik masyarakat,
pengaruh iklim, pajak, serta faktor politik.
·
Perencanaan
tata letak
Perencanaan tata letak
dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu tata letak posisi tetap, tata letak
proses, dan tata letak produk.
1.
Tata
letak posisi tetap (fixed-position
layout/project organization)
Tata
letak posisi tetap yaitu suatu tata letak yang membawa seluruh sumber daya yang
diperlukan dalam produksi ke lokasi pusat. Tata letak ini dipilih karena
ukuran, bentuk, ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya tidak mungkin
atau sukar dipindahkan, seperti gedung. Tata letak ini biasanya melibatkan
proyek yang komplek dan besar seperti proyek-proyek konstruksi dan eksplorasi.
2.
Tata
letak proses (process layout/intermittent
organization)
Tata
letak proses yaitu suatu tata letak yang mengorganisasikan proses transformasi
ke dalam departemen-departemen yang memiliki proses yang serupa atau penyusunan
tata letak yang mempunyai fungsi yang sama diletakkan dalam bagian yang sama.
Model ini cocok bagi perusahaan yang membuat berbagai jenis produk yang
berbeda. Tata letak ini digunakan di pergudangan, rumah sakit, dan agensi
periklanan.
3.
Tata
letak produk (product layout/continuous
manufacturing organization)
Tata
letak produk yaitu suatu tata letak yang dipilih apabila proses poduksinya
telah distandarisasikan dan berproduksi dalam jumlah besar. Setiap produk akan
melalui tahapan yang sama dari awal sampai akhir. Pekerja tetap pada satu
lokasi dan produk akan berpindah dari satu pekerja ke pekerja yang lainnya yang
diposisikan sepanjang lini produksi. Perusahaan akan terus memproduksi produk
dengan karakteristik yang sama dan variasi produk rendah. Tata letak produk
banyak digunakan dalam industri otomotif, elektronika, dan kafetaria
4.
Teknologi
Kemajuan
teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses transformasi. Dua
perkembangan teknologi yang sangat mempengaruhi operasi dalam banyak bisnis
adalah komputer dan robot.
a.
Computer Aided Design
(CAD),
menunjuk pada desain komponen, produk, dan proses pada computer.
b.
Computer Assisted
Manufacturing (CAM),
menggunakan computer untuk mendesain dan mengontrol proses transformasi. Sistem
ini mampu memonitor proses transformasi, memperoleh informasi mengenai
peralatan yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan, memperoleh
informasi mengenai produk itu sendiri dalam proses transformasinya. Komputer
juga menyediakan informasi pada operator untuk mengambil aksi pembetulan.
c.
Flexible manufacturing, menunjukkan dimana
computer dapat mengendalikan mesin untuk beradaptasi pada versi yang berbeda
dalam operasi yang sama.
d.
Robotik,
merupakan teknologi yang berkembang pesat dalam proses transformasi dengan
menggunakan robot. Alat ini secara otomatis menjalankan tugas tertentu yang
memungkinkan perusahaan mencapai tingkat kualitas yang tinggi dan juga
digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung risiko.
e.
Computer Integrated
Manufacturing (CIM), merupakan
integrasi atau gabungan antara berbagai proses yang terjadi di industri. CIM
adalah suatu sistem yang lengkap dalam mendisain produk, mengatur mesin, dan
mengontrol fungsi operasi. Dengan penerapan CIM, diharapkan proses yang terjadi
di industri dapat ditingkatkan efektivitasnya.
5.
Sustainability
and Manufacturing
Manufaktur dan sistem operasi bergerak cepat
dalam membangun keberlangsungan lingkungan dan meminimalisir dampak negatif
pada lingkungan. Keberlangsungan terkait dengan mengurangi komsumsi sumber daya
dan juga keberlangsungan jangka panjang dari planet ini, termasuk di dalamnya
sumber daya alam, interaksi antar individu, organisasi, dan bisnis. Isu
keberlangsungan, seperti polusi baik tanah, air, ataupun udara, perubahan
iklim, deforestasi, pangan, dan perlindungan terhadap biodiversitas. menjadi
penting keberadaannya bagi pihak-pihak yang terkait, termasuk konsumen
sebagaimana perhatian mereka terhadap kondisi plenet ini di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar